notes of life

Kamis, 25 Agustus 2011

Ya Allah Aku Jatuh Cinta


             “ Dan diantara manusia ada orang – orang yang menyembah tandingan- tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang – orang yang beriman sangat cinta kepada Allah . dan jika seandainya orang – orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa ( pada hari kiamat ). Bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksanya ( niscaya mereka menyesal )”. ( Al- baqarah [2]: 165 )
Seruan itu membayangi fikiranku mengakar ke ulu hati hingga terkoneksi ke kelenjar air mata. Wahai lembah dosa menjauhlah, lari dan bawa nafsu birahiku .
             Dewata bicara kedamaian, dahan, ranting, daun pepohonan melambai sambut para darmawisata. warna asri memanjakan mata malas terpejam.” Subhanallah “. Aksioma keindahan Allah.Disepanjang jalan terlihat beribu sesajen untuk sang dewa , sedikit aneh, tapi hal itu mengingatkanku isi dari surat Al kafirun. Ehm… ada ganjalan, keelokan itu sedikit terkontaminasi dengan karya – karya seni yang berunsur pornografi. “ astagfirullahhaladzim”. “Apa gerangan tujuan yang sudah diketahui nan jelas hukumnya?” . senyum tipis menjadi topengku.
             “Ehm….. sepertinya calon – calon dokter disini menyimpan pertanyaan, apa tujuan masyarakat bali membuat karya- karya seni yang fuulgar? “seorang guade bertanya dengan bahasa bali kental. Bak mbah dukun , bli made dapat membaca fikiranku. “ istigfar Balqis “. Tegur batinku. Gingsulnya terpancar putih senyum pepsodent melontarkan kalimat “ tujuan kita adalah untuk memikat daya tarik para wisatawan asing , agar pulau dewata bisa terdengar oleh telinga dunia”.
” huh.... surga telinga maya”. Kutarik nafas dan dengan tegas kuhembusakan.
             Goresan 4 roda dihalusnya aspal mengajakku kenegeri kapuk full AC. Frekuensi transportasi ini takkalah cepat dengan pesawat darat. Ehm,,, batinku geli. Lelapnya tidurku tak merbunga mimpi. “ Allhamdulillah akhirnya sampai juga ditanjung benoa. Kerajaaan penyu bertahta. Hamparan luas birunya laut ingatkanku akan kebesarn-Mu. Allahu Ya Jabbar . kualuri belaian lembut sang bayu nan bahana alam merayu, alih – alih bisikan lewat tanpa permisi. “ maap, mbok mari kita sama- sama menyebrang ke pulau penyu”,ajakan pria paruh baya dengan gaya bali tulen.
             “ iya Ya Ikhwan ….. ! balasku dengan senyum
             “ apa itu artinya ? “ aksara ” T ” begitu unik menghiasi lisannya.
             “ iya Bli!”  jelasku tegas.
Senyum lebar balasnya padaku . nyanyian mesin perahu yang mengandung unsure rock menemaniku untuk meresapi birunya tirta.
             “ subhanaallah, nilai estetika berbicara ! adiwarna bianglala pancarkan senyumnya.
             “ Sang Hiyang Widhi  menunjukkan keagungannya!” dengan kefanatikannya ia menyahut
             “ siapa Sang Hiyang Widhi ?” tanyaku tak menahu.
             ” Kesempurnaan Betara Brahma, Wisnu, dan Shiwa”. Jawabnya tegas
             ” Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah”. Dua kalimat syahadat terbaca dalam batinku.
             “ mbok percaya akan takdir ? “ . tanyanya dengan mengangkat satu alis.
senyum tipis dengan satu kedipan ku menjawab,
“ wajib percaya, karna iman kepada qodho’ dan qodhar tersirat dan tersurat dalam rukun imanku”.
 Senyum yang terkandung dalam nilai luhur butir- butir pancasila , khususnya sila ke V balasnya padaku.
             “ ehm, kalau jodoh? “ . tanyanya lirih.
             “ mengapa bli tanyakan hal itu?? Apa dalam kepercayaanmu jodoh tak dipercayai ? navisa mulai lalai dengan kata “ toleran “. seketika hipotalamus kejutkanku menerkam halus tangan Navisa .
“ Allah belum membuka hidayah untuknya, jika Ia menghendaki tak ada yang bisa menghalangi”. Kataku lirih berjeda.
             “ aku khilaf “ ( sesalnya menyandang gelar putri malu).
             “ bukankah rizky, jodoh adalah hal yang berada diluar pilihan kita?”. Para makhluk seolah beraklamasi perkuat argumentku, tak terkecuali lelaki itu.
“ sesungguhnya tiap – tiap kalian dikumpulkan penciptanya didalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudiaan menjadi ‘alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudgah selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya. Lalu diperintahkan untuk menulis empat kata;, rizkinya , ajalnya, amalnya, dan celakanya atau bahagiannya”. ( HR. Bukhari Muslim ).
Tatapan mata elangnya membuatku merunduk seketika.
             “ mbok sungguh wanita yang cerdas “ pujian teriring senyum tipis .
“ Alllahummasholliallamuhammadshollaallahuallamuhammad, kecerdasan hanya milik Allah semata”. Sanjungku pada-Nya dalam kalbu.
Diatas perahu mesin kutemukan berjuta berbedaan untuk menjawab rahasia kehidupan.
             Begitu elok lukisan sang kuasa, tanpa kuas, cat, kain kanvas, hanya dengan modal natural, dapat menyihir semai kekaguman. Kota budaya unik, beri kehangatan hingga mencairkan otakku yang beku. Menampakkan berbagai tempat wisata, meninggalkan jejak kakiku, tetapi ingin ku mengulanginya kembali. Ehm…… I’m Comfortable.
             Sesuai dengan schedule, ahad mahasiswa fakultas kedokteran akan kembali menghadapi setumpuk gudang ilmu. “ bismillahirrohmannirrohiim “. Selama 7 hari bli Made berbagi seribu cerita tentang budaya, dan kepercayaannya, walaupun tak seluruhnya isi cerita dapat ditulis oleh pena. jikalau kehidupan selamanya berpihak pada lingkaran, ujung pangkal akan kebingungan, namun kali ini garis tegak lurus kehidupan telah sampai pada ujung pangkalnya. Sekitar pukul 17.00 WITA, bli Made lontarkan maaf dan terimakasih, ” sampai jumpa calon- calon pekerja mulia”. Senyumnya lebar. Sandal jepitnya melambai turun dari bus.
Bijih air mataku jatuh tanpa tegur sapa. ” Astagfirullallahhaladzim ”, Ya Allah jangan kau menghendakinya. Lewatnya frekuensi satu meter bak kehilangan setiap senyuamnya.” sebenarnya apa yang membuat kita memiliki cinta? Apa yang menggerakkan hati untuk mencinta dan dicintai? Tuhanku, kirimkanlah malaikat ke bumi untuk menjawab tanyaku”. Cinta begitu abstrak sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Menurut Erich Fromm, seorang psikonalis, cinta hanyalah memberi. Memberi adalah ungkapan kemampuan atau potensi yang paling tinggi. Dengan melihat orang yang dicintai bahagia tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis, dan spiritual, maka kitapun akan bahagia. Bahagia semacam ini muncul karna kita merasa mampu dan berarti bagi orang lain. Menurut From, cinta yang berprinsip take and give bukanlah cinta sejati, tetapi cinta dagang. Lalu jenis cinta apa yang kurasa? Nonlove? liking? infatuation love? empty love? fatous love? atau consummate love? Berjuta tanya berunjuk rasa padaku, namun jawaban melayang, sulit ku meraihnya. Dalam perjalanan, pemandangan yang terhalang kaca bus seolah bentuk awan menyajikan rangkaian kata konstruktif dalam distruktifku.
Dijadikanlah indah pada ( pandangan ) manusia kecintaan kepada apa yang diningini, yaitu wanita – wanita, anak- anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah tempat kembali yang baik ( surga ). ( Ali Imran [3]: 14 ) “.

 ”Cinta ibarat kupu – kupu. Makin kau kejar , makin ia menghindar. tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat kau tak menduganya. Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau memberikan pada seseorang yang layak menerima. So, don’t terburu2, U must choise that best ”

Tak terasa pelabuhan gilimanuk membuka lebar gerbangnya. Seolah mengusirku dengan halus. Sirine kapal ferry menggema mengatakan ” cinta tidak haram dan tetap terjaga kesuciannya jika tidak menimbulkan kemaksiatan kepada Allah”. Hatiku bergetar mendengarnya. Navisa bangunkanku dari beribu angan- angan cinta. Bangunan kokoh bak jembatan diatas laut itu dikelilingi oleh lampu – lampu yang tak seredup hatiku. Sampailah kumelewati jembatan penghubung bangunan kokoh itu dengan kapal ferry.
          ” balqis, apa gerangan yang kau fikirkan? Tanya Navisa dengan selimut perhatian. Gelengan kepala dan senyum tipis balasku.
          ” Ya Ukhti, keindahanmu begitu nyata dan dapat terlihat oleh kasat mata, namun mengapa kau tak mengizinkanku melihat keindahanmu? Kapan kau akan membuka diri? Kapan kau memberikan tahta kepada sahabat sebagai tangan kananmu? ” tanya Navisa dengan nada protes yang mengharukan.
          ” Ya Ukhti, maafkan aku, biarlah aku dan Allah yang tahu”. Jawabku tegas.
terdiam dalam puncak percakapan, inginku bertasbih dalam belenggu di sangkar cinta ini.
          “ Navisa, kau tau dimana tasbihku? “ . tanyaku terbelalak panik.
          ” tasbih?” sahutnya
          ” ada ukiran namaku dibulatan urutan 1 – 5 ” balqis ” . jelasku
          ” maaf, aku tak tau” . jawabnya yang membuat aku rada kecewa.
          ” tasbih itu hadiah dari umi, sambut hari kelahiranku”. Sedikit keinginanku mengeluh pada sahabatku.
          ” tidak mungkin jika kau kembali untuk mencarinya, Allah punya rencana yang tak kau ketahui, maka ikhlaskanlah”. Kata bijak navisa membuat amarahku sedikit meredam.
          ” balqis........... ”. Teriakan yang tak begitu asing kudengar. Menoleh ku ke arah datangnya suara itu. Gelapnya mataku yang agak- agak samar, terlihat sosok pria berkemeja putih, bawahan sarung bak catur, bersendal jepit, dan hiasan seperti pendekar dikepalanya, entah apalah itu namanya.
                   ” bli Made? ” kuterbelik dalam tanya.
” mbok, kau sungguh sembrono, ini milikmu? Diatas telapak tangan ia sodorkan tasbihku.
Aku terdiam seribu bahasa, lisanku bak dibungkam rapat tak bercelah. ”apakah tasbih menjadi hakim atas pengorbannya?”, Ya Allah, sebenarnya skenario drama apa yang kulakoni? Teriakanku dalam hati. ” tuut.......tttt, ” suara sirine itu kagetkanku, dan membawaku mengingat saat pertama kali dia dibunyikan.
          ” iya, terimaksih ............ ” . balasku singkat. Dan ku balikkan badanku untuk menuju ke dalam kapal.
                   ” hanya dua patah kata? Balqis.... mengapa tiada tanya ? ” tanyanya bak naik darah.
                   ” bagaimana jika pertanyaanmu , sudah bisa kujawab, sebelum kau bertanya?”. balik ku bertanya dengan nada rendah tegas.
          ” tekadku mengejarmu, denpasar – gilimanuk menjadi saksi jejaku. Kau adalah gadis beragama, cantik, cerdas, adiluhung,nan polos yang pernah kutemui. Kencatikan dalam ataupun luar, selaras, serasi dan seimbang membuat virus merah jambu menggurita dalam jendela hatiku yang terbuka lebar. Aku............ aku.......... aku............ takut dengan karma sang dewa. ucapnya terbata- bata.
” Manusia adalah mahkluk yang sempurna. Dalam sifat sempurnanya itu, terdapat hati yang bisa merasakan. Dengan keajaiban yang diberikan Allah ta’ala. Hati terkadang bisa mendorong mata untuk menangis dan bibir untuk tersenyum. Dihati inilah perasaan cinta itu hadir. Dengan hati inilah, manusia berhak untuk merasakan cinta, dicintai, dan mencintai ”.
          ” wanita itu dinikahi karena empat hal; hartanya,keturunannya,kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, niscaya engkau akan beruntung”. ( HR. Bukhari ). Kau........... kau dan aku ibarat gilimanuk dan ketapang, tak kan ada penghubung yang natural. Arah hidup ku, hidup mu memberi dua pilihan kepada nahkoda. Nahkoda harus memilih satu arah kemana ia harus berjalan. Karna dua arah yang berbeda tak akan pernah sampai pada tujuan yang dihasratkan. Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku”. Indra penglihatan teriritasi oleh derasnya hujan air mataku.
          ” sungguh realistis!!! Aku jatuh cinta padamu, namun cinta itu tak mengurangi kadar cintaku pada Sang Hiyang Widhi”. Kau................ kau adalah keindahan yang nyata”. Pujinya.
          ” katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku ( Nabi Muhammad ) maka Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa- dosa kalian ” ( Ali Imron [3]: 31 ). Balasku membelakangi sosoknya. 
          ” apa kau merasakan, seperti apa yang kurasakan ? ” kudengar tanya tangis tersedak – sedak .
          ” tidak, tidak sama sekali ....!” jawabku tegas, walaupun kebohongan membuatku tak hargai rasanya. 
                   ” mengapa kau menangis, mengapa kau tak membalikkan badanmu!!!” tanyanya sedikit keras .
                   ” karna aku malu dengan Tuhanku, aku mengantisipasi agar fitrah suci dari tuhanku tak terkontaminasi oleh toksin- toksin cinta yang aguna bagiku”. Kubalikkan badanku ke arahnya yang berjarak satu meter dariku. Lelaki itu menatap dengan merahnya mata elang yang menahan lapar.          
” maafkan aku, Bli ........Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta, hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyia – nyiakan bertahun- tahun untuk seseorang yang tidak layak.  Kalau sekarang pun dia tidak layak, maka 10 tahun dari sekarangpun dia tak akan layak. Biarkan dia pergi... Lupakan……..!!!. bergegas kutinggalkan samudra derasnya airmata.
          Perlahan kapal ferry melaju dengan sentuhan gelombang teriring sapuan kipas dewi angin. Suara sang tirta memanggilku dengan khasnya. Kubalas sapanya dengan bijih tangis mutiara,
          ” Hatiku rentan, karna ghodul bashor yang tak kujaga, Ya Allah munafikkah aku? Haruskah hipokrasi menjadi gelarku? Apakah ini disebut zina hati ? embuh.... !!! tanyaku dengan jawaban yang jauh dari kepuasan. Aku jadi tahu , bahwa semua orang pasti berpotensi jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Seorang yang kelihatan pendiam, tidak banyak omong, dan tergolong penutup, tiba- tiba curhat dan mengatakan sedang jatuh cinta. Cinta akan mengundang siapapun, maka bila belum siap untuk merasa kehilangan, merasa tersakiti, dan terabaikan, tak perlu bermain- main dengan cinta. Mencintai lawan jenis adalah hal yang wajar , senang, suka, naksir,jatuh cinta, jatuh hati adalah sebuah kewajaran. Ia akan menjadi ladang pahala bila ditindak lanjuti dan disemai dalam bingkai pernikahan. Namun ia akan menjadi penghasil dosa yang luar biasa manakala hanya dibingkai pacaran dan senang – senang saja. Jadi cinta bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya.
          Menurut Imam Ibnu Al- jauzi. ” kecintaan, kasih sayang, dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah dan memiliki kecocokan tidaklah merupakan hal yang tercela serta tak perlu dibuang. Namun cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.
          ” Mana orang – orang yang saling mencintai kerena keagungan- Ku? Hari ini Ku- naungi mereka, di mana tidak ada naungan yang lain selain naungan- Ku”.( Shahih Muslim ). Allahu Ya Sama’ iznkan aku memiliki rasa ini, hingga ia menjadi indah didada, tanpa mengurangi rasa cintaku kepada- Mu. Biarkan rasa ini menjadi rahasiaku dan rahasia-Mu. Ya Allah, Aku Jatuh Cinta... !!!.     
                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar